Meskipun udah cukup lama berkecimpung di dunia tulis-menulis, sebagai blogger, content writer, penulis buku (hahaha… sombong bener), saya masih enggak tau harus dibawa ke mana arah tulisan saya. Kadang nulis opini, review produk, artikel jalan-jalan, dan suka-suka saya. Nah, kebetulan di masa-masa wajah saya penuh dengan jerawat itu, saya jadi rajin cari informasi perihal seluk-beluk dunia kecantikan, termasuk bergabung dengan komunitas blogger kayak Beautiesquad.

***

Hari Sabtu kemarin, Beautiesquad bareng Beauty Journal ngadain Ngobrol Cantik ke-5 dengan tema How To Write A Beauty Article dengan narasumbernya Grisselda Nihardja,  salah satu Lead Editor dari Beauty Journal. Ngobrol-ngobrolnya pun kekinian banget, bukan kopdar di kafe atau taman gitu, melainkan lewat grup Whatsapp. Meskipun begitu, obrolannya berlangsung dengan baik dan lancar, karena ada aturan-aturan yang berlaku selama ngopcan berlangsung.
Nah, apa aja, ya, yang kami obrolin selama ngopcan berlangsung? Ini sedikit bocorannya buat kamu yang belum sempat bergabung.

Gimana Caranya Biar Enggak ‘Mentok Ide’?

Sering banget, kan, kalau lagi nulis tiba-tiba mentok ide dan enggak tau mau nulis apa? Hahaha… Sama.

Nah, biar enggak sering kejadian kayak gitu, ternyata kita perlu ngulik dan aware dengan hal-hal kecil, baik di sekitar maupun di luar circle kita.

Dan paling penting dan enggak boleh abai, kita juga harus tau:

What’s trending on social media?

Caranya liat Instagram, YouTube, atau kalau masih main Twitter, bisa juga lihat di sana.

Selain itu, cari ide juga dari apa yang teman-teman kita lagi ngomongin. Ngulik contoh dari Beauty Journal misalnya, pas makan siang pada asik ngobrolin lipstick favorit, eh jadi kepikiran buat nulis lipstick lokal yang lagi happening.

Kalau mau effort agak lebih, kamu juga bisa pake sumber lain, misalnya Google Trends dan intip keyword apa yang paling banyak diomongin di trends.google.com.

Ide udah, terus apa?

Pixabay.com

Biar ide-ide artikel tersusun rapi, sebaiknya kita punya file khusus buat menyimpan semuanya. Pastinya tiap orang bisa punya cara buat nyimpen ide, misalnya nulis di notebook, google spreadsheet, atau cara lainnya. Kalo saya sih biasanya mentok dengan ide-ide spontan. ( -_-)/|gapantesditiru|

Kalau sumber ide udah aman, sekarang mulai menulis artikel. Kalau beauty article tipenya bermacam-macam, jadi kamu seenggaknya tau mau nulis yang kayak gimana.

Secara garis besar, beauty article terdiri dari:

– Produk rekomendasi

– Review

– Tips

– Tutorial

– Interview

Karena tipenya beda-beda, treatment-nya pun juga beda-beda. Makanya sebagai penulis kamu harus ngenal apa yang kamu tulis. Enggak boleh asal-asalan.

Pentingnya Foto dalam Sebuah Artikel

Stockvault.net

Jadi…. Percuma artikel bagus dan lengkap penjelasannya, kalau enggak dilengkapi sama foto pendukung. Nah, ini saya setuju banget. Apalagi kalau baca listicle panjang terus enggak ada foto pendukungnya rasanya pengen marah dan buru-buru tutup tab.

Dari Mbak Griss juga, kalau ia baca tulisan dari CMO agency luar, dan setuju banget sama kata-kata dia. Artikel yang bagus bisa buat pembaca:

– Belajar sesuatu

– Melakukan sesuatu

– Merasakan sesuatu

Artikel yang bagus akan mendorong pembacanya untuk ikut coba (bisa tips/tutorial/produk), merasakan suara/opini dari penulis (bisa bagus/buruknya produk, atau merasa relevan dengan pengalaman/ceritanya)

Gimana? Ternyata obrolannya seru dan menarik banget, kan. Apalagi buat kamu yang baru mau berkecimpung sebagai beauty blogger. Kalau kamu tertarik dengan ngopcan berikutnya, pastiin kamu enggak ketinggalan informasi dengan follow akun Beautiesquad atau Facebook Fanpage Beautiesquad.

Terima kasih buat  Beautiesquad dan Beauty Journal untuk obrolannya cantiknya. Bikin saya jadi semangat buat bikin tulisan yang ciamik lagi.

2 thoughts on “Ngopi Cantik #5 – How To Write A Beauty Article

Leave a comment